Rabu, 16 November 2011

Uwais bin ’Amir Al-Qarniy

Uwais bin ’Amir Al-Qarniy adalah seorang yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Ia berasal dari Desa Murod dan dari suku Qoron di negeri Yaman. Meskipun belum pernah bertemu dengannya, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengabarkan kepada ‘Umar Ibn Khaththab tentang Uwais bin ‘Amir.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ‘Umar, “Nanti akan datang kepadamu seorang yang bernama Uwais bin Amir bersama penduduk Yaman yang berasal dari Desa Murod dan Suku Qoron. Dia pernah berpenyakit belang (kusta). Kemudian sembuh kecuali hanya tinggal sebesar mata uang dirham. Dia masih memiliki ibu dan sangat berbakti kepada ibunya. Seandainya ia berbuat baik kepada Allah, sungguh Allah akan membalasnya. Kalau kamu mampu memintanya agar memohonkan ampun atas dirimu maka lakukanlah.”

Apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memang terbukti. Setelah beliau wafat dan Umar Ibn Khaththab menjadi amirul mukminin, datanglah serombongan orang dari negeri Yaman. Umar Ibn Khaththab bertanya kepada mereka,

"Adakah diantara kalian yang bernama Uwais bin Amir?”

Maka Uwais bin ’amir menghadap Umar Ibn Khaththab.

Lalu Umar ibn Khaththab bertanya, ”Apakah kamu Uwais bin ’Amir?”

”Ya”, jawabnya.

”Apakah kamu dari Desa Murod dan suku Qoron?”

”Ya”, jawabnya.

Apakah dulu kamu pernah berpenyakit belang, kemudian sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham?”Tanya Umar Al Khattab

”Ya”, jawabnya lagi.

Mendengar jawapan Uwais bin ’Amir, Umar bin Khaththab yakin inilah orang yang pernah dikhabarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka Umar Ibn Khaththab berkata, ”Mohonkan ampun atas diriku.” Maka Uwais bin ’Amir pun mendo’akan ampun kepada Allah untuk Umar Ibn Khaththab.

Kemudian Umar Ibn Khaththab bertanya, ”Hendak kemana lagi kamu pergi?”

”Ke Kufah”, jawab Uwais bin ’Amir.

Maka Umar Ibn Khaththab berkata, ”Bolehkah aku tulis sebuah surat kepada amir (pemimpin, -red) di Kufah untuk membantumu?”

Uwais menjawab, ”Aku lebih senang menjadi orang biasa.”

Pada tahun berikutnya, ada seorang terkemuka dari penduduk Yaman melaksanakan haji. Ia bertemu dengan Umar Ibn Khaththab. Umar Ibn Khaththab pun menanyakan kepada orang itu tentang Uwais bin ’Amir. Orang itu menjawab, ”Aku tinggalkan dia dalam keadaan menyedihkan. Rumahnya sangat kecil dan Uwais hidup miskin.”

Maka Umar menceritakan kepada orang itu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu bersabda, ”Nanti akan datang kepadamu seorang yang bernama Uwais bin ’Amir bersama rombongan penduduk Yaman. Ia berasal dari Desa Murod dan suku Qoron. Dia pernah berpenyakit belang kemudian sembuh, kecuali tinggal sebesar dirham. Dia masih memiliki ibu dan sangat berbakti kepada ibunya. Seandainya ia berbuat baik karena Allah, maka pasti Allah akan membalasinya. Kalau kamu mampu untuk memintanya agar memohonkan ampun atas dirimu, maka lakukanlah.”

Setelah pulang ke Yaman, orang itu menemui Uwais dan berkata, ”Mohonkan ampun atas diriku.” Uwais berkata, ”Bahkan engkaulah yang baru saja pulang dari bepergian yang baik itu (berhaji), maka mohonkan ampu atas diriku.”

Uwais bertanya, ”Apakah engkau pernah bertemu dengan Umar?”

Orang itu menjawab, ”Ya.”

Maka Uwais pun memohonkan ampun untuknya.

Setelah peristiwa itu, orang-orang mengenal Uwais bin ’Amir. Mereka minta agar Uwais
memohonkan ampun atas mereka. Maka Uwais pun pergi menyendiri agar tidak dikenal oleh orang banyak.

(Sumber: Hadits Muslim no.2984)

Tiada ulasan: