*Arti Khusyu’ Dan Hakekatnya…
Secara bahasa khusyu’
berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Sifat
mulia ini bersumber dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada
anggota badan manusia.
ألا وإن في
الجسد مضغة إذا صلحت
صلح الجسد كله وإذا
فسدت فسد الجسد كله
ألا وهي القلب
“Ketahuilah,
sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu
baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk
maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu
adalah hati (qolbu) manusia.”
{Kitab Al-Khusyu’
fish Sholah, hal.11-12.}
Imam Ibnul Qoyyim rohimahullaah berkata, “Para ulama sepakat (mengatakan) bahwa khusyu’ tempatnya dalam hati dan bahnya (tandanya terlihat) pada anggota badan.”
{Kitab Madarijus
Salikin,1/521.}
Syaikh ‘Abdurrahman
As-Sa’di rohimahullaah berkata, “Khusyu’ dalam sholat adalah hadirnya hati (seorang
hamba) di hadapan Allah dengan merasakan kedekatanNya, sehingga hatinya merasa
tentram dan jiwanya merasa tenang, juga semua gerakan (anggota badannya)
menjadi tenang, tidak berpaling (kepada urusan lain), dan bersikap santun di
hadapan Allah, dengan menghayati semua ucapan dan perbuatan yang dilakukannya
dalam sholat, dari awal sampai akhir. Maka dengan ini akan sirna
bisikan-bisikan (setan) dan pikiran-pikiran yang buruk. Inilah ruh dan tujuan
sholat.”
{Keterangan Syaikh
‘Abdurrahman As-Sa’di dalam kitab Taisirul karimir Rahman, hal.547.}
Lebih lanjut, Imam Al-Baghowi rohimahullaah memaparkan makna ini dalam ucapan beliau, “Para ulama berbeda (pendapat) dalam makna khusyu’. Ibnu ‘Abbas rodhiyallaahu ‘anhu berkata, “(Orang-orang yang khusyu’ adalah) mereka yang selalu tunduk dan merendahkan diri (di hadapan Allah subhanahu wata’ala).”
Al-Hasan Al-Bashri
rohimahullaah dan Qotadah rohimahullaah berkata, “(Mereka adalah) orang-orang
yang selalu takut (kepadaNya)”, Muqotil berkata, “(Mereka adalah) orang-orang
yang merendahkan diri (kepadaNya).”
Imam Mujahid
rohimahullaah berkata, “Khusyu’ adalah menundukkan pandangan dan merendahkan
suara”. Khusyu’ (artinya) mirip dengan khudhu’. Akan tetapi, khudhu’ ada pada
(anggota) badan, sedangkan khusyu’ ada pada hati, badan, pandangan dan suara.
Allah berfirman,“Dan (pada hari kiamat) khusyu’lah (merendahlah) semua suara kepada Yang Maha Pemurah.”
{QS. Thoha: 108.
Kitab Tafsir Al-Baghowi, hal. 408.}
Dari artikel
Al-Ustadz ‘Abdullah bin Taslim Al-Buthoni, MA. Berjudul “Meraih khusyu’ dalam
beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala”, Majalah As-Sunnah edisi khusus, no.
03-04/thn. XVII.}
Tiada ulasan:
Catat Ulasan